Setiap kita akan dimintai pertanggung jawaban

MerenungAllah SWT yang maha segala-galanya. Allah yang telah menciptakan manusia dan makhluk-makhluk lainnya. Dan Allah pulalah yang telah memberikan apa-apa yang ada pada makhlukNya, termasuk kita, bangsa manusia.

Apa tujuan kita diciptakan oleh Allah SWT? Tidak lain adalah untuk menyembah Allah SWT, beribadah kepada Allah SWT, mengakui bahwa kita ini adalah seorang hamba yang wajib tunduk kepada penciptanya. Kita terlahir ke dunia, tidak lain untuk beribadah kepada Allah. Dunia ini sebagai ladang untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk mengarungi sebuah kehidupan yang abadi nanti di akhirat.

Lalu, ibadah seperti apakah yang harus dilakukan sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT? Apakah hanya sekedar melaksanakan yang wajib-wajib saja seperti sholat, zakat, puasa, haji?

Tentu saja tidak…

Allah Ta’ala memberikan kepada kita udara untuk bernafas, anggota tubuh untuk bergerak,  akal untuk berpikir, ini semua kenikmatan yang harus disyukuri, dengan cara menggunakannya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala semata, & beraktifitas keduniawiaan yang bermanfaat dan juga bernilai ibadah. Jadikan hidup ini seluruhnya bernilai ibadah, Hayatuna kulluha ibadatun. Sebab semuanya dari Allah, kepadaNya lah nanti akan kembali, dan juga akan dimintai pertanggung jawaban.

Nafas kita, lisan kita, mata, kaki, tangan, tingkah laku, semuanya akan dimintai pertanggung jawaban. Allah tidak membiarkannya begitu saja untuk kita. Apa yang ada pada diri ini selama ini adalah sesungguhnya amanah dariNya, dan setiap amanah pasti akan diminta kembali sekaligus dimintai pertanggungjawabannya.

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS. Qiyamah: 36)

Hendaknya kita berhati-hati dalam berucap & berbuat, karena semua pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Ta’ala di akhirat.

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan & hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al Isra’: 36)

Dan balasan yang disediakan oleh Allah Ta’ala di akhirat kelak sesuai dgn amalnya di dunia. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala,

“Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi & (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk & tempat kediaman mereka ialah Jahanam & itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” (QS. Ar-Ra’du:18)

Jadi, mari kita bersama-sama kembali untuk berhati-hati dalam bertindak dan bertingkah laku. Ucapan yang terucap lewat lisan maupun yang tertuang lewat tulisan, harus benar-benar barhati-hati. Agar apa yang kita sampaikan bernilai manfaat, terlebih bernilai ibadah. Jangan sampai malah justru sebaliknya, banyak kesia-siaan atau bahkan sampai menyakiti orang lain. Naudzubillah….!!

3 comments

  1. Terus berusaha untuk menjalankan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya. Terima Kasih sudah share dan diingatkan, Pak.

  2. Mab.. apa kabar? semoga sehat selalu yaa… trims tulisannya yg mencerahkan 🙂

    1. Alhamdulillaah, sehat mbaa.. semoga mba juga demikian..
      haduuh, jadi malu baru bales,, maaf mba, lagi sibuk “persiapan” nih ceritanya.. 😀

Leave a comment