Pentingnya Pendidikan Keluarga

Anak merupakan suatu amanah dari Allah SWT. Layaknya sebuah amanah, jadi harus dijaga dengan sebaik-baiknya, karena suatu amanah akan dimintai pertanggung jawabannya. Mungkin itulah yang dilakukan oleh ibu saya, dan tentunya oleh orang tua manapun juga.

Ketika saya terlahir ke dunia ini, orang tua saya harus bisa menjaga titipan yang telah Allah amanahkan kepada ibu bapak saya. Berbagai cara dilakukan agar saya tumbuh menjadi anak yang sehat dan tentunya sesuai dengan harapan orang tua pada umumnya. Meskipun sejak lahir saya mengalami kelainan, tapi bukan kelainan karena cacat, hanya saja entahlah apa yang terjadi, sehingga saya tidak mau menerima ASI. Bukan karena ibu yang tidak mau memberi ASI, tapi kata ibu memang karena sayanya yang memang tidak mau minum ASI. Setiap ASI yang masuk, selalu saya muntahkan.

Hal itu tidak membuat orang tua saya putus asa. Berbagai cara tetap dilakukan agar saya tetap tumbuh menjadi anak yang sehat. Susu formula adalah jalan keluarnya. Meskipun untuk mendapatkan susu formula harus menempuh perjalanan yang sangat jauh, namun itu tak menjadi alasan bagi orang tua saya untuk tetap memberikan yang terbaik. Maklumlah, saat itu di desa untuk mendapatkan susu formula tidak semudah sekarang ini.

Menginjak usia anak-anak, orang tua mendidik saya dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab layaknya seorang anak yang merupakan amanah dari Allah SWT. Mereka benar-benar menjaga amanah yang telah Allah titipkan. Pendidikan kepada anak menjadi prioritas utama, meskipun saat itu di desa untuk mendapatkan pendidikan yang bagus sangatlah sulit. Namun rupanya orang tua saya terutama ibu benar-benar menyadari, bahwa pendidikan yang paling utama itu adalah berasal dari keluarga. Pendidikan dari keluarga atau orang tua inilah yang akan menjadikan pondasi bagi anak-anaknya.

Saat itu, di desa saya belum mengenal yang namanya Taman Kanak-kanak ataupun PAUD . Jadi umumnya, kami anak-anak di desa ini baru mengenal dunia pendidikan saat masuk ke Sekolah Dasar. Tapi ibu ingin menjadikan saya sebagai anak yang berbeda dari anak-anak yang ada pada umumnya di desa saya saat itu.

Benar juga, saat usia saya kalau sekarang disejajarkan dengan usia anak-anak yang sudah harus masuk TK/PAUD, maka ibu dengan kemampuan yang dimiliki, mulai secara perlahan memberikan pendidikan kepada saya. Saat usia 4-5 tahun, ibu sudah mengajarkan kepada saya aksara latin, mengenalkan angka-angka, dan yang paling utama adalah mengenalkan Allah kepada saya, mengenalkan nabinya, belajar mengenal agama, mengenalkan dan menulis huruf hijaiyah. Tentu saja itu sangat langka bila dibandingkan dengan ibu-ibu lain di desa saya waktu itu.

Hasilnya sungguh luar biasa. Ketika masuk ke dunia pendidikan yang sesungguhnya, yaitu mengenyam pendidikan dasar di kelas 1 SD, saat anak-anak yang lain baru mengenal huruf A-Z, saya sudah bisa membaca sebuah kalimat. Saat anak-anak yang lain baru mengenal angka 0-9, saya sudah bisa menjumlahkan dan mengurangi. Begitu pula dengan belajar ngaji saya. Sama seperti ketika masuk SD. Saat anak-anak lain baru mengenal huruf hijaiyah, saya sudah tamat iqro jilid 1.

Ibu memang mendidik saya dengan begitu ketat dan penuh disiplin. Kapan saya harus belajar, bermain, tidur, dan sebagainya harus benar-benar ditepati.  Pagi untuk sekolah di SD, kemudian siangnya dilanjut di Madrasah sampai sehabis ashar, setelah itu baru bisa bermain sampai menjelang maghrib.  Selanjutnya adalah mengaji di masjid sampai isya, dan kemudian dilanjutkan dengan belajar di rumah. Setelah itu baru boleh menonton TV atau langsung tidur. Begitu setiap hari, kecuali kalau hari libur. Tapi dari kedisiplinan yang ibu terapkan, hasilnya benar-benar bisa saya rasakan dengan baik. Prestasi sekolah selama di SD, selalu mendapat peringkat pertama, begitupun juga dengan madrasahnya.

Ternyata ibu mengawasi saya tidak hanya sampai SD saja. Ketika melanjutkan ke SMP, ibu masih terus mengawasi dan menerapkan kedisiplinan tinggi kepada saya. Ibu memang benar-benar begitu peduli dengan pendidikan. Satu nasehat ibu yang begitu hebat  menurut saya, adalah saat ibu bilang bahwa “Mempertahankan itu lebih sulit daripada meraih”. Memang benar, saat prestasi terbaik sudah pernah diraih, maka perlu perjuangan yang justru lebih besar untuk mempertahankan.

Saat duduk di bangku SMP, ibu masih saja mengatur jadwal belajar saya. Layaknya anak yang menginjak usia ABG, tentu saja ada rasa berontak jika masih diperlakukan seperti itu. Tapi ibu tetap dengan pendiriannya. Dan ternyata apa yang dilakukan oleh ibu, memang benar-benar membawa manfaat yang besar untuk saya. Prestasi sekolah sama seperti waktu di SD. Dari kelas 1 sampai kelas 3 SMP, alhamdulillah peringkat pertama selalu saya raih. Sebagai imbalannya, beasiswa dari sekolah bagi siswa yang berprestasi, selalu mampir ke tangan saya. Kalau dihitung, saya waktu SMP hanya mengeluarkan biaya saat baru masuk sekolah saja. Biaya-biaya selanjutnya selalu saya ganti dengan prestasi yang saya miliki. Ini semua tak lepas dari peranan ibu.

Baru, ketika masuk SMA, ibu lebih mempercayakan sepenuhnya kepada saya. Ibu merasa bahwa saya telah bisa bertanggung jawab kepada diri saya sendiri. Jadi sejak SMA, ibu sudah menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada diri saya sendiri. Mau belajar atau tidak, ibu sudah tidak terlalu mengawasi jadwal belajar saya. Karena akibatnya juga akan dirasakan oleh diri saya sendiri.

Itulah sekilas perjuangan ibu saat mendidikan saya. Seorang wanita biasa yang menjadi ibu yang sangat luar biasa bagi saya.

Dari kisah di atas, pendidikan keluarga memang memiliki peranan yang sangat besar dalam menumbuhkembangkan anak-anak. Peranan orang tua sangat besar untuk menjadikan anak-anaknya bisa tumbuh sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Pendidikan dari keluarga (orang tua) dapat memberikan pondasi yang kuat untuk membentengi anak-anaknya agar tidak salah dalam pergaulan di masa yang akan datang. Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda:

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya. Kedua orang tuanya yang menjadikannya sebagai Yahudi, Nashrani atau Majusi..” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Anak ketika baru dilahirkan masih dalam keadaan fitrah (islam), yang diketahuinya hanya Allah swt sebagai Tuhannya. Kenapa ketika si anak sudah besar tingkah lakunya ada yang baik dan ada yang jelek? Baik buruknya pola pikir dan prilaku seorang anak merupakan peran dari orang tua, lingkungan, pendidikan, ataupun segala hal yang ditangkap dari indera seorang anak. Beruntunglah bagi orang tua yang bisa terus mendampingi anak-anaknya dalam masa tumbuh kembangnya.

***

Tulisan ini disertakan pada Giveaway Pertama “Anakku Sayang” yang diadakan oleh Mbak Mauna.

Met Milad Dd Fathan yg ke-4

84 comments

  1. Terbentuknya karakter seorang anak juga tidak lepas dari pendidikan keluarga.

    1. yg paling utama memang dari keluarga mas.. 😀

  2. subhanallah..benar2 seorang Ibu ..:)
    saya pun belum tentu benar dalam mengasuh kedua ankku hiks..suka merasa bersalah jika mengingat hal2 ini..:(
    gudlak kontesnya ya mas,…

    1. yang penting berusaha memberikan yg terbaik untuk anak-anak bu… 😀
      manusia kan tidak ada yang sempurna.

      aamiin,, makasih bu

  3. kok sama yaa mas, dulu yang pertama kali ngajarin dhe ngaji juga ibu.. bahkan dulu sempat direkam ketika dhe masih belum bisa melafalkan RO tapi LO.. hehe 😀

    sukses kontesnya mas

    1. hihihih,, mau dong dhe, pengen ndengerin rekemannya dhe waktu ngaji.. 😀 😀

  4. Wow… wow.. Ibunya Mas Brur hebat. benar-benar hebat. serius looh. karena gak banyak Ibu yang bisa seperti Ibunya Mas Brur.
    dan sukses buat kontesnya yah Mas 🙂

    1. mba ais berlebihan,, biasa aja mba…
      Ibu hanya merasa bertanggung jawab saja terhadap amanah yang dititipkan kepadanya.. 😀
      aamiin, makasih mba

  5. Kisah hidup yang menyentuh. Di masa balita kata bp&ibu saya sering sakit2-an. Apa yang mas Brur alami tidak jauh beda dengan apa yang dulu saya alami.

    1. iya, tapi dengan semangat orang tua, alhamdulillah bisa sehat sampai skarang ya pak.. 😀

  6. lha trs waktu SMA dpt peringkat 1 nggak? 😀

    sukses dengan kontesnya…

    1. hihih,,,
      Alhamdulillah mba, masih dapat,, cuma saat kelas 3 SMA saja sedikit tergeser ke posisi 2.. 😀

      aamiin

  7. salut sama ibunya ..
    salam hormat buat beliau..
    Sukses nya ngontesnya..

    1. trimakasih bu,,,,,
      insya Allah saya sampaikan, dan tentunya salam balik buat ibu sekeluarga…

      aamiin

  8. keluarga yg pertama memberi pendidikan baik/buruk

    1. betul sekali,,
      orang tua yang akan menjadikan anaknya berkarakter

  9. salam buat ibunya yo mas…subhnallah..itulah seorang ibu..dan sayapun seorang ibu kini, jadi tanggung jawab besar untuk mendidik dan mengasuh anak saya seperti juga yang ibu mas mabruri lakukan…matur nuwun sharingnya bisa jadi bahan referensi saya ngasuh kinan…moga sukses kontesnya ..:)

    1. insya Allah saya sampaikan mam..
      iya, saya pun tentunya juga bisa belajar dari ibu saya sendiri dan juga bisa belajar dari mama kinan utuk bekal saya nanti kalau sudah menjadi orang tua.

  10. Subhanallah…. ibu yang sangat sangat dan sangat patut diteladani. Dada saya berdesir serasa diingatkan akan benyaknya kekurangan saya dalam mendidik Destin dan Binbin. TFS, ya… Semoga sukses di kontes ini.

    1. Alhamdulillah bu,,
      dari siapapun, asalkan itu baik bisa kita ambil teladan….
      Ibu yang baik bukanlah ibu yang sempurna, tapi ibu yang baik adalah ibu yang berusaha untuk terus bisa sempurna dalam mendidikan anak-anaknya

  11. ndak bisa komen, tulisan yang luar biasa mas mab..

    1. alhamdulillah,, makasih mas.. 😀

  12. iya mas.. motivasi dari orang tua itu penting banget, soalnya kan madrasah pertama kita adalah rumah, tempat pertama kalinya kita belajar.. kalau ortunya cuek2 aja,, ah kasian sekali anaknya..
    beruntung mas Brur punya ortu yang memperhatikan pendidikan ya

    1. iya mba,, semoga kita jika suatu saat nanti menjadi orang tua, bisa menjadi guru buat anak-anak kita sndiri…

  13. banyak anak2 yatim piatu yg besarnya jadi berandal karna tidak mendapat pendidikan yg layak dr orang tuanya

    1. bisa menjadi pelajaran bagi orang tua yang memiliki anak-anak

  14. hebat sekali orang tuanya mas, semoga hal in bisa ditiru oleh orang tua yang lain karena sekarang banyak sekali godaan dari luar semisal handphone, game online, dll

    1. terutama bisa ditiru oleh saya sebagai anaknya nanti.. 😀
      iya, untungnya waktu itu blum ada hp, game online blum kenal juga… 😀

  15. wah saya dulu masuk SD g bisa apa-apa mas, soale sebelum masuk g diajari.. hhmm… tapi alhamdulillah akhirnya lama kemalaam waktu kelas 3 sampai 6 selalu masuk rangking 3 besar….. Alhamdulillah… Ini akhirnya akan menjadi pelajaran berharga buat saya ketika saya nanti menjadi orang tua bagi anak-anak saya

    1. heheheh,,,
      yang penting kemauan keras untuk belajar mas.. 😀

  16. benar sekali mas, pendidikan keluarga memang memiliki peranan yang sangat besar, apalagi kl melihat pergaulan anak2 jaman sekarang masih SD udh pada main game online sama poker di warnet2.

    1. ngeri rasanya lihat pergaulan anak2 sekarang ya pak,, dan di sini memang sangatlah perlu perhatian dari orang tua

  17. Mantabbb… 🙂
    bener banget, pendidikan dari rumah adalah fondasi awal dan terkuat bagi anak-anak kita, so, jangan pernah merasa pendidikan di sekolah adalah segalanya dan cukup buat anak kita. orang tua harus mengerti agama, aktif, kreatif dan tanggap teknologi

    sukses ya mas kontesnya… 🙂

    1. betul sekali bu,,
      orang tua tetaplah guru nomor satu bagi anak-anaknya. guru dalam sgala bidang..

      aamiin…

  18. Semoga menang kontesnya ya mas 🙂

    1. aamiin, makasih mba 😀

  19. terima kasih atas partisipasi sahabat.
    anda telah tercatat sebagai peserta
    giveaway pertama rumahmauna
    “anakku sayang”.

    Bersyukur ya mas mabruri punya ibu/ortu yang menerapkan pendidikan keluarga adalah dasar peletakan ilmu. Kita sama mas. Semoga Alloh memberikan Pahala yang tiada terhenti ya mas…amiin

    1. sama-sama bu,,
      untuk dede fathan dan dd azizah pokoknya lah.. 😀

      iya, semoga seperti itu. Itu juga semoga nanti jadi bahan pembelajaran buat saya ketika nanti sudah berumah tangga

  20. Bahagianya memiliki keluarga yang begitu telaten mengajarkan ilmu dan kebaikan pada kita ya Mas… kalu setuju bahwa: Mempertahankan itu lebih sulit daripada meraih, harus istiqomah… dan itu tak mudah. Tapi bisa kita awali dari rumah…

    Semoga sucses kontesnya 😉

    1. alhamdulillah bu,,
      semoga saja orangtua pada umumnya bisa mendidik anak2nya dengan baik.
      aamiin, makasih bu

  21. kalau di dalam kelurga itu yang bertugas mendidik anak, ayah atau ibu?

    1. ya dua-duanya kalau bisa mas.. 😀

  22. Sayyidah 'Ali · · Reply

    subhanallah..pantesan tulisan Mab bagus- bagus..rupanya anak yang selalu berperestasi,, salut sob.. pingin belajar ma ibunya..🙂

    1. Alhamdulillah,,,
      berkat Allah yang dalam hal ini diperantarakan lewat peranan seorang ibu.. 🙂

  23. ibu itu benar-benar perpustakaan pertama ya 😀 mamaku juga dulu galaak banget dan tegas soal waktu belajar dan ibadah, tapi memang terasa sih manfaatnya 😀

    1. iya bener, ibuku juga galak aslinya….
      tpi setelah dipikir2, bukan galak sih, tapi tegas… 😀

  24. memang ya mas, pengawasan anak itu sangat penting 🙂

    1. betul mba,,
      apalagi pergaulan skarang sudah begitu bebasnya

  25. pendidikan ibu dengan kasih sayangnya, memang penentu/dasar generasi mudanya ya mab,
    sukses di kontesnya.

    1. bener bu,,,
      kalau berangkat dari keluarganya sudah bagus, ke depannya insya Allah akan lebih bagus

  26. Seperti yang diajarkan Islam, keluarga adalah benteng terdepan bagi anak dalam menghadapi kejamnya dunia ini. Kalau pendidikan di keluarganya baik, insya Allah si anak bakal menghadapi hidup dengan lempeng dan kalaupun ada masalah ia bisa menyelesaikannya secara syar’i.

    Salam kenal, Bung.

    1. insya Allah bung,,,
      anak harus diberi perisai yang kuat agar tahan menghadapi gempuran2 negatif dari luar

  27. penting, pendidikan pertama kali ya dalam keluarga.. 😀
    salam

    1. betul mas,,,
      apapun itu, orang tua wajib yang paling utama

  28. Ibu memang guru pertama bagi anak.
    Kualitas seorang Ibu menentukan kualitas seorang anak di masa depan. 🙂

    1. jadi, dalam memilih calon istri perlu dipertimbangkan bibitnya dulu ya mas. 😀 😀

  29. Semua berawal dari sekitar, berawal dari keluarga pondasi dasar bagi anak-anak berawal, kalau hanya mengandalkan pendidikan disekolah formal, mungkin itu tidaklah cukup.

    1. pendidikan formal untuk melanjutkan setelah mendapatkan pondasi2 dari keluarga pak

  30. salam untuk semua orang tua.. semoga kesejahteraan senantiasa menyertai mereka… aamiin…

    1. aamiin,,
      makasih mas doanya

  31. keren Mab, mau niruin caranya ibu ah

    1. alhamdulillah bun..
      wah, kalau bunda pastinya bisa leih dari ibu saya

  32. ah ini inspiratif sekali mabrur, semoga bisa menjadi contoh bagi saya amiiinnn

    1. alhamdulillah kalau ada yang bisa diambil manfaatnya bu.. 😀

  33. Irfan Handi · · Reply

    Terimakasih postingan inspiratif nya bang.
    Mo ngucapin Met Milad Dd Fathan yg ke-4 ya….

    1. sama-sama mas. 😀

  34. Anugrha13 · · Reply

    sipp…setuju sekali…karena pendidikan yg palng penting dan utama adalah berasal dr lingkungan sekitar…(keluarga)

    1. bener mas,, karena awal hidup kita berada diantara mereka

  35. ibu…sangat berperan dalam hidup setiap anak…
    ma kasih y mas….semoga sy bisa seperti ibu…:)

    1. alhamdulillah,
      bener bu, ibu punya peranan yang sangat penting dalam mendidik anak2nya

  36. Dan saya dididik 75 %oleh Ibu, karena ayah sibuk kerja di sawah

    1. haha,,,
      sama bli,, bahkan kalau saya hampir 90%

  37. Abed Saragih · · Reply

    Nice artikel bro..

  38. Wah…siswa berprestasi nih mas Mabruri. Keren mas. Semoga sukses dengan kontes nya ya mas 🙂

    1. alhamdulillah bu,,,
      itu dulu waktu msih sekolah, kalau skarang mah jadi biasa saja.. 😀

  39. pendidikan keluarga memang harus lebih di intensifkan karena mengingat sekarang ini sudah tdk ada batas lagi dlm hal informasi ataupun pengetahuan yg sifatnya tdk mendidik/negatif..

    1. bener sekali, pengawasan ortu harus lebih ketat lagi terhadap anak2nya

  40. Benar sekali, Mas Mabruri, betapa penting pendidikan keluarga ini. Sekolah boleh bagus, di tempat favorit dan bahkan mahal, namun bila pendidikan keluarga kacau, sungguh sulit menjadikan pendidikan anak berhasil.

    Membaca tulisan Mas Mabruri menjadikan saya teringat sama ibu saya yang seorang guru di Jombang sana, betapa beliau sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya kala di rumah.

    1. iya pak ustadz,,
      banyak anak2 yang rusak gara2 orang tuanya berantakan…
      sungguh peranan orang tua begitu besar dalam perkembangan anak2nya..

      begitulah ibu pak..

  41. guru paling didengar oleh anak2 adalah orangtuanya. jadi, sudah selayaknya anak2 memperoleh pengetahuan dari orang tuanya

    1. betul sekali pak, apapun itu dasarnya harus dari orang tua dulu

  42. mabruri…fotonya yg dipakai sama dengan saya untuk ikutan kontes…. sukses dengan kontesnya pak. Kasih ibu memang sepanjang hayat dikandung badan

    1. iya pak,
      smoga sukses juga ngontesnya

Leave a comment