Liburan Desember Part 1

Alhamdulillah, setelah hampir satu minggu di rumah (6 hari), ahirnya aku bisa kembali lagi ke Depok, untuk menjalani rutinitas sehari-hari, yaitu mencari sesuap nasi dan segenggam berlian (jarene si Tiwul). Tak lupa juga, aku ucapkan selamat buat Timnas Indonesia, yang telah mampu memberikan penampilan terbaik dalam ajang Piala AFF Suzuki Cup 2010, meskipun tidak keluar sebagai juara, namun aku bangga pada Timnas dan juga pada suporter dan seluruh masyarakat Indonesia. Aku akan selalu mendukung Garuda, suatu saat nanti pasti Garuda akan Berjaya.

Ga banyak yang berubah dengan Sirampog, alhamdulillah masih tetap dingin. Hanya saja karena intensitas hujan yang masih tinggi, banyak tanah-tanah yang bergerak.Ā 

Aku akan bercerita dari pertama mudik yaitu tanggal 24 Desember 2010 atau pas malem natal. Ini merupakan pertama kalinya aku mudik pas liburan natalan. Jadi, suasana di terminal kaya apa pas malam natal belum pernah aku tau. Alhasil aku mudik ya seperti biasanya aja, berangkat abis isya dan sampai di terminal biasanya pukul 20.00 WIB. Hal itu juga biasa aku lakukan ketika mudik idul fitri. Dan tanpa dinyana-nyana, hari itu sangat berbeda dari apa yang aku duga.

Sampai di terminal, ga ada bis yang jurusan ke Bumiayu (Purwokerto). Ajib dah, mana calon penumpang juga banyak. Mereka-mereka juga pada heran-heran, ko tumben2an jam segini sudah ga ada bis. Sebenarnya sih ada bis yg jurusan ke Purwokerto, tapi kadung para penumpang dan juga termasuk aku, ga suka sama armada yg itu, jadi ya mau tidak mau nungguin deh sampai armada favorit datang. Dengan penuh kesabaran, ahirnya datang juga tuh armada kira2 pukul 21.00 WIB.

Sudah pasti, satu armada yang nungguin banyak banget. Pastilah pada berebut. Pokoknya jadi keingat waktu mudik beberapa tahun yg lalu. Kejadian ini sama persis pokoknya. Alhamdulillahnya, kali ini ga terlalu bawa barang yang berlebihan, jadi oke2lah kalaupun harus berebut. Dengan semangat perjuangan ’45, aku pun berdesak2an, berebut kursi.

Kursi sudah dapet, tapi kayanya ga enak banget kalau cangkingannya harus dipangku. Kebetulan bagasi belakang masih pada kosong. Tanpa berfikir panjang, niatku mau naruh cangkingan (tas) di bagasi belakang, eh, ketika aku jalan buat naruh tas itu, kursiku diduduki orang. Waduh kacau ini, mau diambil lagi, ga enak lah, yang ada mungkin jadi ribut. Ya sudahlah, mungkin itu bukan kursiku.,, hiks…hiks… Trs aku bagaimana?? masa harus berdiri???!!!

Trus mau gimana lagi dong?? Kursi sudah penuh, yang pada berdiri juga banyak. Eh, itu bagasi separonya masih kosong. Huwaaa,,,, tega nian, masa aku duduk di bagasi???? Kalau ga mau ya udah, turun lagi saja sana, nungguin bis lagi. HUwaaa….. mamaaaaa… toloonggg….

Ya udahlah, aku trima aja. Akupun jadi seperti barang bawaan orang, ditaruh di bagasi (tpi ini bagasi yg dibelakang jok panjang terahir itu lo, bukan bagasi yg lain, kalau bagasi yg lain sih ogah2an.. hehehe). Duduk di bagasi sepanjang Jakarta sampai di Margasari. Alhamdulillah di Margasari yg duduk di jok belakang ada beberapa orang yang turun. Ahirnya aku bisa gantiin tuh kursinya.

Perjalanan agak telat, karena terkena macet juga di Indramayu, sampai akhirnya yang biasanya sampai Kaligadung aja kalau lancar bisa sampai pukul 06.00 WIb, ini sampai kaligadunh pukul 08.00 WIB. Sampai rumah sekitar pukul 09.00 WIB. Di rumah, keluarga sudah nungguin.

Sampai di rumah, cuman istirahat sekitar sejaman. Karena kebetulan, pas waktu itu, sahabatku, melepas masa lajangnya. Dan aku dah janji mau datang ke pernikahannya. Sekitar pukul 10.00 WIB, aku datang ke resepsi pernikahannya. Tadinya sih dia minta pas akadnya bisa nyaksiin, tapi berhubung telar sampai rumah, jadi ga bisa nyaksiin akadnya.

Alhamdulillah, disitu aku bisa ketemu sama sahabat2 yang lain. Ada mas Yogi, mba Lina, bu Amel, dan mas Tado yang juga datang ke resepsi nikahan itu. Tak ketinggalan juga, ada buguru Ika Rosiyanti yang datang ga sama keluarganya, katanya biar dikatain masih single kaya kita2 (hahaha,,,, just kidding). Ada juga mas Ambar sama siapanya itu yah, istri atau calonnya? Apapun itu, yang penting bisa saling bersilaturahim.

Sepulangnya dari resepsi nikahan temen, Alhamdulillah, mas Tado dan bu Amel berkenan untuk mampir dulu ke rumah orang tuaku di Lagaran. Bagi bu Amel ini baru pertama kalinya ke Lagaran, dan tentunya pasti suatu pengalaman yang ga akan terlupakan. Hohohoho…. Poko’nya terimakasih buat bu Amel dan mas Tado, maaf jika ada yang ga berkenan, ya seperti itulah kehidupan di Lagaran.

7 comments

  1. Semangkanya Kayaknya masih utuh tu, mau dong saya !!!! šŸ˜†

    1. hehehe,,, monggo,, sekalian semuanya juga ga pa2 tuh,,, šŸ™‚

  2. Diparani malah pada balik…(sigh)

    1. lah, rika diuja tek tamoni koh malah lunga meng Bekasi.

  3. […] cerita tentang mudik ku kemaren, hari kedua di rumah, baru bisa berdiam diri. Tadinya sih hari itu mau ke Pataga, tapi karena […]

  4. wah,,teka ning nikahane frina ya..aq malah ra bisa teka..

    1. hhehe,, iya, tpi mung bocah semono tok kui,,,

Leave a reply to mabruri sirampog Cancel reply