Marhaban Yaa Ramadhan

Salam sahabat semua,

Sahabat, rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. Yang pertama, saya ingin mengucapkan selamat atas keberhasilan Timnas Indonesia untuk melangkah ke babak berikutnya dalam rangkaian pertandingan kualifikasi piala dunia 2014 di Brazil. Sahabat semua semalam menyaksikan pertandingannya bukan? Pertandingan yang sangat seru sehingga membuat para penontonnya pun terutama masyarakat Indonesia dibuat sport jantung juga. Gimana tidak? Di awal pertandingan, Pasukan Garuda begitu bagus mainnya, eh malah menjelang akhir pertandingan justru sebaliknya. Alhamdulillahnya, Indonesia mampu mempertahankan kemenangan yang sudah ada. Bravo Timnas, kami selalu mendukung dan mendoakanmu.

Sahabat, tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Tinggal hitungan hari, Ramadhan akan menghampiri kita (semoga Allah memperkenankan kita sampai di Ramadhan ini, aamiin). Tak terasa, Kamis kemarin adalah Kamis terakhir bagi yang rajin menjalankan Sunah Senin-Kamis dalam rentang waktu Ramadhan tahun lalu hingga Ramadhan sekarang. Semoga Allah memperkenankannya lagi setelah Ramadhan tahun ini berakhir. Bulan yang telah dinanti-nantikan kedatangannya, karena di dalamnya adalah penuh berkah. Sebagai umat muslim tentunya sangat berbahagia dengan datangnya Ramadhan. Insya Allah kita semua sudah siap dalam menyongsong Ramadhan kali ini.

Bagi saya, Ramadhan juga sangat dinantikan kedatangannya. Sepertinya tak bisa digambarkan bagaimana bahagianya jika Ramadhan itu tiba. Ramadhan di tempat tinggal saya (Sirampog), biasanya penuh dengan kegiataan keagamaan sepanjang harinya. Terutama untuk anak-anak dan remajanya. Ah, jadi teringat kembali saat-saat Ramadhan di waktu anak-anak dan remaja saya.

Hari-hari selama Ramadhan penuh dengan kegiatan yang bermanfaat. Masjid dan mushola sepanjang hari ramai tiada henti. Diawali setelah shalat Isya, yang pertama saat Ramadhan tiba tentunya mengadakan Shalat Tarawih berjamaah di Masjid ataupun musholla. Di situ dapat kita saksikan, hampir seluruh masyarakat berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan shalat Tarawih. Sehingga Masjid seolah menjadi sempit karena membanjirnya jamaah. Biasalah, awal Ramadhan masih pada semangat. Nanti di pertengahan juga ada yang mulai kendor lagi semangatnya, dan masjid pun kembali normal ruangannya. Heheheh.

Sehabis Shalat Tarawih, para remaja biasanya mengadakan Tadarus Alqur’an di Masjid sampai tengah malam. Biasanya dibagi dalam dua grup. Yang pertama adalah Remaja Putri, yang berlangsung dari sehabis Tarawih sampai pukul 21.00 WIB. Setelah itu dilanjutkan oleh remaja putra sampai tengah malam (00.00 WIB).

Kami, remaja putra biasanya juga setiap Ramadhan tidurnya di Masjid. Sangat-sangat menyenangkan sekali rasanya, berkumpul bersama kawan-kawan, tidur bersama di masjid meskipun hanya beralaskan karpet. Dinginnya Sirampog seolah tak terasa oleh kehangatan rasa kebersamaan diantara kami.

Yang tak kalah serunya bagi kami saat itu adalah ketika menjelang sahur. Ini jadi tugas kami para remaja untuk membangunkan masyarakat untuk bangun makan sahur. Dengan peralatan yang ada, bedug masjid kami pikul bersama-sama keliling desa, meneriakkan kata-kata “saauur saaurr” ataupun juga dengan bernyanyi ria bersama. Aah, benar-benar sangat menyenangkan.

Setelah selesai acara membangunkan masyarakat, kami semua baru pulang ke rumah masing-masing untuk santap saur bersama keluarga. Kegiatanpun masih berlanjut. Tidak sampai di situ saja. Sehabis saur bukan untuk tidur lagi, tapi langsung ke Masjid, mengikuti shalat Subuh berjamaah dan kemudian mengikut kegiatan kuliah subuh bersama dengan masyarakat. Kegiatan subuh ini tidak mengkhususkan untuk remaja dan anak-anak saja, tapi untuk semuanya.

Seperti itulah kegiatan dari malam hari sampai pagi hari. Tentunya kalau siang hari kami punya kegiatan sendiri yaitu bersekolah. Libur sekolah mungkin hanya beberapa hari di awal Ramadhan saja.

Kegiatan Ramadhan dimulai lagi setelah shalat Ashar. Kali ini giliran anak-anak. Sebenarnya ada Madrasah Diniyah, tapi Madrasah Diniyah ini mengakhiri tahun ajarannya pada bulan Sya’ban, sehingga Ramadhan adalah menjadi hari libur panjang dalam kalender pendidikannya. Supaya anak-anak tetap bisa beraktifitas di bulan Ramadhan, maka ada kegiatan di Masjid yang dimulai setelah shalat Ashar sampai pukul 16.30 WIB. Alhamdulillah, anak-anak sangat berantusias sekali mengikuti kegiatan ini.

Kemudian acara dilanjutkan untuk para remajanya, yaitu dengan pengajian menjelang Buka Puasa. Inilah saaatnya kami, para remaja untuk mengisi Ramadhan ini dengan dengan hal-hal yang bermanfaat lagi. Kami tidak mengenal istilah “ngabuburit” untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Ngabuburit kami ya di masjid ini. Pengajian Remaja dengan di isi diskusi-diskusi keagamaan yang tentunya juga menghadirkan salah satu ustadz untuk memberikan ceramah kepada kami. Kegiatan ini berakhir sampai menjelang buka puasa. Tidak sampai di situ saja, kami pun biasanya melakukan buka puasa bersama di Masjid. Meskipun hanya sekedar untuk membatalkan puasa saja. Paling ya cuma sekedar minum teh manis. Dari awal Ramadhan sampai akhir Ramadhan, saya dan kawan-kawan selalu berbuka puasa bersama di Masjid. Tentunya keluarga yang di rumah juga melakukan hal yang sama. Saat buka puasa tiba, paling hanya sekedar minum untuk membatalkan puasa. Baru setelah saya pulang dari Masjid, acara buka bersama dengan keluargapun dimulai. Jadi kehangatan buka bersama dengan kawan-kawan dan juga dengan keluarga tetap terasa nikmatnya sepanjang Ramadhan.

Seperti itulah, suasana sepanjang Ramadhan yang saya lakukan dulu semasa masih anak-anak dan remaja. Sangat-sangat menyenangkan dan sangat kami rindukan masa-masa itu. Sekarang kegiatan seperti itu alhamdulillah masih diteruskan oleh adik-adik kami.

Ramadhan memang bulan yang penuh berkah. Bagi para perantauan tentunya juga sangat didambakan kedatangan Ramadhan ini, karena sebentar lagi bisa berkumpul dengan keluarga besar di rumah. Ayo yang belum pesan tiket, segeralah berburu tiket. Heheheh

Ramadhan kali inipun, menjadi Ramadhan yang sangat berbeda bagi saya. Biasanya kami berempat dalam keluarga, ada Bapak, Ibu, saya dan juga adik, tapi sekarang hanya kami bertiga. Do’a saya selalu untukmu dik. Sudahlah, adik telah tenang bersama Allah SWT.

Akhirnya, hanya dalam hitungan hari ke depan, Ramadhan itu insya Allah akan sampai kepada kita. Dengan mengucap Bismillaah dan syukur Alhamdulillah, saya atas nama pribadi dan keluarga, beserta masyarakat Sirampog khususnya dan Brebes pada umumnya, ingin menyampaikan “MARHABAN YA RAMADHAN”. Mohon maaf lahir batin kepada para sahabat-sahabat semua atas segala hilaf dan salah. Selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan, semoga Allah melimpahkan keberkahan selama Ramadhan ini untuk kita semua. Aamiin.

Tags: Brebes, Buka Puasa, Marhaban Ya Ramadhan, Ramadhan, Saur, Sirampog