Sahabat semua,
Kali ini saya akan kembali mengajak sahabat jalan-jalan lagi ke Brebes. Pada kesempatan kali ini, kita akan berkenalan dengan salah satu produk unggulan dari Brebes lainnya, yaitu Bawang Merah.
Ya, selain telur asin yang menjadi produk unggulan kota Brebes, Bawang Merah juga merupakan produk unggulan dan kini menjadi ciri khas dari Kota Brebes. Bahkan bawang merah juga dipakai sebagai lambang Kabupaten Brebes.
Kenapa bawang merah Brebes sangat begitu terkenal? Tentu saja karena bawang merah Brebes memiliki kualitas yang lebih jika dibandingkan dengan bawang merah dari daerah lain. Kualitas Bawang Merah Brebes tidak diragukan lagi, banyak yang bilang; rasanya enak, pas diolah dengan bumbu apa saja, biji-bijinya tidak terlalu besar (sedang) dll. Apa yang menyebabkan Bawang Merah dari Brebes bagus? Jawabannya tentu karena masyarakat di Brebes sudah turun menurun menjadi tradisi dalam menanam bawang, dan juga karena tanahnya cocok untuk Bawang Merah.
Ada yang perlu diketahui untuk kita semua, bahwa bawang merah Brebes juga memiliki berbagai varietas. Jenis dari Bawang Merah di karenakan penanganan dan bentuk buahnya yang beda-beda.
A. Bawang Lokal / Bawang Jawa
Bawang lokal merupakan jenis bawang asli dari Indonesia, umumnya bawang ini buahnya tidak terlalu besar (sedang). Bawang dari jenis inilah yang merupakan kebanggaan dari masyarakat petani Brebes. Berikut saya sebutkan sedikit dari sekian banyak macam nama-nama dari bawang lokal ini;
1) Bawang Bima Curut
Jenis bawang ini lagi booming, varietas ini menghasilkan hasil panen berlipat. Bobot dari Bawang Bima Curut lebih berat, besar buahnya rata, lebih tahan terhadap serangan Gerandong (nama dari penyakit bawang). Ciri-ciri yang lainnya, banyak kembang/bunganya (di Brebes disebut ‘Lengeng’)
2) Bawang Sidapurna
Nama Sidapurna merupakan nama suatu daerah penemu dari jenis bawang ini. Jenis ini mulai hilang dari pasaran.
3) Bawang Tablet
Masih banyak yang menanam jenis ini. Daun bawang ini agak kuning.
4) Bawang Darkonah
Menurut kabar, Darkonah adalan nama seorang janda, janda inilah yang menemukan jenis bawang ini. (Saya juga baru tau ada jenis bawang Darkonah, heheh)
5) Bawang Sirad
Ini juga diambil dari nama sang penemu.
6) Bawang Juna
7) Dll
Begitu banyak jenis dari bawang lokal ini, saya tidak bisa menyebutkan satu persatu jenis dan keunikannya.
B. Bawang Non Lokal
Untuk bawang non lokal didominasi dari negara Philipina dan Thailand. Maksudnya petani mengambil bibit langsung dari sana. Petani di Brebes menyebut jenis bawang ini dengan sebutan Bawang Bangkok.
Bawang Bangkok berbuah besa-besar, anakannya banyak. Kekurangan dari bawang ini adalah tidak bisa dijadikan bibit, jadi begitu panen harus dijual! Meskipun harga lagi murah-muranya. Tidak seperti bawang lokal yang kalau harga lagi murah petani bisa menyimpan hasil panen untuk dijadikan bibit.
Itulah sahabat, sekilas mengenai Bawang Merah Brebes. Namun sekarang para petani bawang Brebes sedang resah karena kedatangan bawang impor dari Vietnam dan Thailand. Dengan membanjirnya bawang impor tersebut, akhirnya berpengaruh terhadap menurunnya harga bawang Brebes. Tentu saja ini menjadi ancaman bagi para petani bawang. Menjadi tanggung jawab masyarakat dan Pemerintah untuk menangani ini semua. Para petani berharap kepada pemerintah, agar dapat membantu para petani dalam meningkatkan prioduktifitas dan kualitas bawang merah, agar tetap mampu bersaing terhadap gempuran-gempuran bawang impor.
Sahabat semua, semoga saja Bawang Merah Brebes tetap menjadi andalan warga Brebes dan juga masyarakat Indonesia. Cintailah produk dalam negeri… 😀
Referensi: Brebes, Gambar 1 dari Google
aaminn . .
moga selalu dilestarikan . .
wah jadii pengen coba ne bawang merah brebes 😀
silakan mas,,,
jalan2 aja ke brebes
setuju mas
kalau dari dalam negeri saja sudah bisa menghasilkan dan mencukupi kebutuhan dalam negeri kenapa harus mendatangkan bawang impor. Semoga ada penanganan khusus dari pemerintah mengenai hal ini. Kasihan para petani kita harus bersaing dengan bawang import dari luar negeri.
nah itu masalahnya, sungguh ironi hidup di negeri agraris ini,
Sekarang semua pada impor,.pdahal kita mampu mencukupi kebutuhan tanpa harus mengimpor,.btw bawang darkonah namanya unik ya mas hehenya unik ya mas hehe
itulah mas, ironi di negeri agraris.. 😀
heheh,, iya tuh, nanti kalau kang sofyan bisa nemuin varietas terbaru namanya bawang sofyan ya? 😀
nitip 5 kilo deh Mab.. buat masak-masak 🙂
*halaah..emak-emak!*
huwahahha,,,,
beli sendiri aja bu,,,,
Banyak banget ya jenisnya, baru tahu nih, ckckck…
hhehehe,,, iya tuh mas…. saya juga belum liat semua bentuk2nya
Saleum,
Bang mab ada rencana gak membuka lahan berkebun bawang, saya ikut ngebantu kalau sudah dimulai ya…. hehee
saleum dmilano
ada bang, tuh lahan ada yg kosong, hahah,, boleh2,, bantu manennya aja ya bang.. 😀
bawangnya banyak jenisnya, saya doakan semoga paa petani Bawang Di Brebes tetap bertahan & orang2 tetap mencintai produk dalam negri, karena produk impor sekarang sepertinya menjamur di negri ini,,,,,,,
aamiin,,,
makasih pak doanya, semoga saja petani2 kita tetep bertahan dengan menciptakan produk yang berkualitas tinggi
saya kira bawang – bawang merah yang nyampe di desa dimana saya tinggal juga di impor dari brebes, secara petani di desa dimana saya tinggal tidak menanam bawang merah karena tanah yang tidak memungkinkan 😀
bisa saja mas,,, 😀
wah sekarang bawang merah lagi mahal-mahalnya ya, Mas?
Boleh diimpor dari Brebes nih. 🙂
iya,, masih di atas 20rb-an…
boleh aja mas.. 😀
Lucu tenan namae bawang xixixi
Penulisnya sbg petani bawang merah ga ya?
hahaha,, kebetulan sya di brebes selatannya, jadi ga nanem bawang.. 😀
sepertinya kalau beli bawangg merah langsug disana harganya bakalan jauh lebih murah yach soalnya langsung ke petani, kalau disini bawang merah dipasar harganya lagi mahal-mahalnya….
iya bu, kalau langsung dari sentranya ya biasanya jauh lebih murah..
jadi tahu deh tentang bawang
heheh,,,, besok bisa ngerjain soal ya… 😀
Lho..lho..lho… ternyata selain menjadi Chef, Master Chef Juna juga jualan bawang toh Mas? xixi….
hahah,,, apa aja bisalah mba… 😀
aku selalu beli bawang merah mas, tapi baru tau kalau bawang merah itu banyak ragam dan namanya..
sekiranya nanti aku menemukan jenis bawang baru,, berarti bawang itu bernama .. BAWANG FITR4Y’ hehehe keren juga mas .. 😀
makasih mas,, ilmu tentang bawang makin bertambah, tidak cuma memakainya aja yg bisa, tapi tetap saja aku cuma tau 3 jenis bawang, besar, kecil dan bombay .. 😀
salam 🙂
hahah,,, iya uni, bagus juga tuh bawang fitray,,,
sama-sma uni, ada ilmu ya dibagi.. L:D
salaam
waaaah, berarti sama dg di palu dong mas, klo di palu lebih khas ke bawang gorengnya, bahkan bawang gorengnya bisa dijadikan cemilan, ada yg pedes,ada jg yg gurih. dan bawang goreng yg digunakan bkn bawang goreng yg biasa u/ masak tp bawang yg khusus u/ bwg goreng. 🙂
ooooo gitu ya mas,,,
ya semoga saja bawang2 lokal kita tetep menjadi produk unggulan dalam negeri
jadi kalau ke Brebes, oleh – olehnya bawang sekarung ya 😮
hehehe,,, bisa, sama telor sebesek… 😀
di brebes agak aneh karena bawang merah dijajakkan di pinggir-pinggir jalan semacam ole2 yang di daerah lain tidak ada. Mungkin rasanya beda dengan bawang merah di daerah lain..? Kan repot juga kalau dijadikan ole2 karena baunya yang buat orang mabuk perjalan 🙂
itu mungkin yg jadi keunikannya pak,, 😀 ribet2 ya ga masalah
aku paling seneng bawang goreng…kalo lihat ada bawang goreng di tempat orang jualan, rasanya pengen nyomot aja….enak waktu hamil..suka minta aja sama abangnya…pasti dikasih eheheh
apalagi kalo bawang gorengnya pake bawang dr Brebes yachh…pasti rasanya lebih enakk lagi…mau dong dikirimin hihihih…..
hahahaa,,,, naluri emak-emak nih… 😀
ambil aja ke brebes bu.. 😀
kalau makan pakai bawang goreng enak rasanya ya
enak banget bu, jadi lahap makannya
Wah.
Memang import2 ini pro kontra. Kalau gak import, ternyata kurang. Eh begitu diimport ternyata produksi kita juga berlebihan. Saya pernah beli bawang di supermarket. 1/4kg dan saya kira harganya sesuai yg tercantum di karton, ternyata waktu ditimbang, jadinya 32rb… aihhh…. mati kita mahalnya…
hehehe,,,, 1/g kg 32rb??? waah wah wah…. hebat banget ituh.
Jangan-jangan bawang merah yang selalu dibeli istriku dari brebes ya, bagus-bagus banget.
bisa jadi,,, 😀
“Namun sekarang para petani bawang Brebes sedang resah karena kedatangan bawang impor dari Vietnam dan Thailand. Dengan membanjirnya bawang impor tersebut, akhirnya berpengaruh terhadap menurunnya harga bawang Brebes. Tentu saja ini menjadi ancaman bagi para petani bawang. Menjadi tanggung jawab masyarakat dan Pemerintah untuk menangani ini semua. Para petani berharap kepada pemerintah, agar dapat membantu para petani dalam meningkatkan prioduktifitas dan kualitas bawang merah, agar tetap mampu bersaing terhadap gempuran-gempuran bawang impor”
pesan moralnya yang aku suka! emang sih mas petani sangat dirugikan dengan adanya impor-impor macam gitu..
di sisi lain biaya produksi sekarang sudah sangat mahal…
wah di sini juga kultur tanahnya cocok dengan tanaman bawang mas… ane tertarik nih tentang bawang bima curut, dimana bisa dapat bibitnya ya mas….
klo kami disini lebih banyak menanam bawang harang gaol: “bawang merah lokal di sini”
wah, nambah pengetahuan lagi ttg bawang, barang harang gaol… 😀
kalau lewat pantura, bau bawang merah ini menyengat bgt ya mas.
tp aku paling suka bawang goreng.
hihi
iya,, nah di situ karena sentranya bawang
ini oleh2 wajib yg hampir tiap tahun dibawa saat balik dr semarang ! seger2 menggoda gitu..
hehehe,,,, sip sip sip,, borong aja bu sepanjang jalan… 😀
Mengingatkan saya pada sahabat kost saya dulu. Setiap habis pulang kampung ke brebes dia selau bawa satu ikat besar bawang merah buat oleh-oleh 😀 Jadi bingung, oleh-oleh kok bawang merah mau diapain coba 🙂
buat ngusir hantu mas… 😀
ternyata brebes punya banyak hal yah… salam mas mabrur… maaf dah lama gak berkunjung..
hooh, banyak potensi yang belum tergali….
salam juga, wah, lagi sibuk di dunia nyata ya mas?
aduhh ada bawang darkonah sekalian aja ceu markonah..hehee..
Unik..bnyak jg jnisnya bru tau ni mas..i like lah pokoknya mah..krenyess krenyess..
ahaha,,, iya tuh lucu ya namanya…
perasaan bawang2 di pasarang sama aja. saya ga begitu bisa bedain.
jangan pake perasaan, dicicipi langsung biar bisa mbedainnya,, hehehe
kalo bawang bombai kok ga disebut?
nah itu dan lain-lain, brarti masuk ke stu bawang bombaynya.. hehe
Bawang bangkok rasanya kurang sedap kalo dipakai memasak.
gitu ya bu, enakan bawang lokal brarti ya
waaa…. ternyata banyak namanya juga ya mas, setahu saya bawang merah ya bawang merah aja 🙂
hahaha,,,, bawang darkonah baru tau brarti ya pak? 😀
Permisi.. kunjungan perdana nieh sob di t4 ini.. Ijin taruk link ya disini.. link sahabat sdh tersimpan rapi di lapak saya.. Thanks be4..
sama-sama
silakan saja
wow… ternyata baang itu banyak nama dan jenisnya, kalo yang pakde tahu cuma bawang merah dan bawang putih
hehehe,,, iya pakdhe, itu ternyata varietasnya banyak….
makasih pakdhe telah singgah di brebes
ternyata jenisnya banyak… 😉
makasih sharingnya. 🙂
iya mba,,, ada bawang darkonah itu mba… 😀
Wah pantes aja dinamain bawang bangkok, ternyata eh ternyata, dari thailand, hehe 😀
hehehe,,, bawang bombay dari india bukan yah?? 😀
produk bawang merah brebes memang jauh lebih berkualitas dari pada bawang impor. lebih sedep sedep mantabs !
betul betul betull,,
jangan sampai kalah sama bawang impor..
wah bawang merah pun terbagi jadi banyak jenis lagi ya :O
heheh,,, iya mba,,,
lucu2 juga namanya
saya suka sekali dengan bawang Brebes, jadi kapan mo dikirim ke Jakarta? 😀
wew,,, kapan yah??? 😀
datang aja bu ke Brebes sekalian liburan hehhe
ternyata bawang itu banyak macamnya ya mas..baru tau aku.. 😀
banyak banget mba, trs namanya juga unik. 😀
saya rasa bukan hanya petani bawang merah saja mas yang resah dan gelisah… kebanyakan petani serta bahkan para pedagang kita banyak yg resah akibat betapa liberalnya negeri tercinta kita ini 😦
betul sekali mas,,, sungguh ironi sebenarnya negeri yang kata agraris ini, katanya tanahnya subur, tapi ko mpe beras aja ko ngimpor
Bgmn ya di pasar kita bisa pilih bawang lokal, sebisa mungkin pengen beli produk lokal aja. engen beli produk lokal aja.
katanya sih ya msh bagusan bawang lokal bun,,
tulisan yang saya suka ya begini ini. menjelaskan isi dalam negeri dan keelokannya, hehe..
saya mau bawang darkonah donk mas, bisa dikirim kan? 😀
eh, para penemu bawang itu masih hidupkah?
hahaha,, darkonahnya lagi di sawah.. hihih
kayanya sudah ga ada mas.. 😀
lihat bwg berebes nih langsung teringan waktu saya dagang di pekanbaru dulu,kebetulan kita sekeluarga dagang bawang,cabe dll, dan bawang yang paling cantik, enak dan sangat laku ya bawang berebes ini.. 🙂
oowwh,, pernah berniaga juga toh bun, wah hebat2,,,
asik ternyata bawang brebes yang laku ya bun.. 😀
kalo harga sedang turn,..bawang bergeletakan di jalan,..tak berarti begitu saja 🙂
semoga petani bisa lebih sabar menghadapi kebijakan pemerintah yg super duper aneh ini hehehehe
siippp,,
yg penting jangan sampai kualitasnya turun
Brebes telah ‘membumbui’ Indonesia dengan bawang merahnya. Ada Darkonah, Sirad, Sidaparna. Semoga tetap lestari. Semuanya patut disyukuri sbg made in Indonesia.
wajib disyukui,,
mudah2an bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.. aamiin
wuaah, one kira bawang sama aja,
Trnyata banyak macem nya..
Hahahaha
heheh,, itulah makanya perlu saya kenalkan.. 😀
Sampai saat ini saya belum bisa membedakan antara bawang merah yang satu dengan jenis lainnya. Padahal saya suka masak2an lho Mas.. Tapi kalo bawang Brebes, saya udah pernah denger..
Kalo diliat dari foto bawang nya, kayaknya lebih maknyuss..hehe;
sama mas, saya juga paling ga bisa beda2in.. hihihih
ya orang Indonesia harus tau tentunya dengan bawang Brebes.. ehhehe
renyah maknyus bawangnnya
Hidup Bawang Brebes..!! hehe..
hiduuppp.. 😀
Saya dapat foto ini pas di Brebes. Hebat sekali, pas waktu panen bawang. 😀
heheh,,,
skarangpun masih banyak seperti itu
harusnya ini dijadikan tantangan buat sampean kang untuk menemukan varietas bawang lokal unggulan yang baru..
kan asyik bawangnya nanti dikasih nama Bawang Mabruri
hahahaha,, betul betul,,,
hmm,, bisa nggak yah?? :D, masa kalah sama darkonah ya kang.. hehehe
indonesia memang negara subur ya.. termasuk berebes.. sukses terus mas.
betul mas, semoga rakyat Indonesia jadi sejahtera..
aamiin, sukses juga buat ms fikri
Kalo masak semur sukanya pake bawang merah yang banyak. Ma kasih sudah berkunjung di blog saya. Saya punya 5 blog, yang 2 wordpress, tapi tulisannya memang baru sedikitmerah yang banyak. Ma kasih sudah berkunjung di blog saya. Saya punya 5 blog, yang 2 wordpress, tapi tulisannya memang baru sedikit
sama-sama…
wah, banyak banget blognya ya,,, 😀
wah nambah ilmu tentang nama2 bawang nih
sayang ya kita hanya mengenal bawang merah-putih aja
hehehe,,,, ternyata banyak jenisnya ya kang.. 😀
baru tau kalau bawang merah itu bermacam2, taunya ada yang besar ada yang kecil..🙂
ko, aku bisa komen ya! padahal dari tadi, aku ga bisa blogku sendiri,, minta bantuan ya Mab, tolong buka blogku, bisa ga dibuka oleh orang lain.
ko ga bisa dibuka ya??? kenapakah dengan blognya??
hehehhe,,,,
itulah kekayaan alam ini..
Mungkin bawang merah yang banyak dijual di pasar Samarinda berasal dari Brebes ya…
Semoga para petani bawang itu bisa makmur hidupnya 🙂
bisa jadi bu.. hehehe
aamiin, semoga saja warganya makmur.. 😀
dari koment di fb, baru sempat berangkat kesini, padahal dan berapa hari yang lalu
semoga petani kita semakin sukses dan barokah mas
salam dari pamekasan madura
aamiin pak, semoga saja begitu, makin makmur seluruh rakyat Indonesia
salaam
Kalo di jember gerandong adalah sebutan mobil pengangkut batu bata dan genting…aneh aneh ya…hehe
salam hangat mas…
hahaha,,
gitu yah, baru tau juga saya…
salaam
Salam Takzim
Mohon bantuan do’anya buat bundadontworry semoga segera diangkat penyakitnya dan diberikan kesehatan yang sempurna ya, maap menyimpang dari tulisan
Salam takzim batavusqu
aamiin bang,
insya Allah doa senantiasa untuk kesembuhan bunda lily,,
salaam
Disisi lain pemerintah melarang impor daging, tapi kebutuhan rempah juga menjadi salah satu korbannya. Sampai kapan kita bebas dari impor ya, padahal lahan luas memungkinkan produksi kita berlebih 😦
ironi di negeri agraris ni pak,,,
katanya tanahnya subur, taninya sukses, tp masih saja mengandalkan impor
wah, blognya tambah ramai saja, mas. salut atas eksistensinya…
jadi pengen ngerasain enaknya masakan yang pake bawang merah brebes. sepertinya bawang brebes susah nyarinya di daerah saya. jauh sih.
dulu saya mengira bawang yang bijinya besar itu lebih bgus kualitasnya, ternyata sebaliknya.
jadi pengen ngerasain enaknya masakan yang pake bawang merah brebes. sepertinya bawang brebes susah nyarinya di daerah saya. jauh sih.
dulu saya mengira bawang yang bijinya besar itu lebih bgus kualitasnya, ternyata sebaliknya.
makasih pak apreasiasinya..
hehhe,, iya pak, ya mungkin nanti kalau ada waktu main ke brebes pak… 😀
Bwg merah ato brambang y mas. Wah tyt mcmnya byk ya. Kl di bekasi hrg brambang 20rB sekilo, kl di brebes lbh murah y mas?
sama aja bun. bawang merah = brambang… hehehe
iya lebih murah, dibawah 20rb
ingak inguk nyari brambang buat nasi goreng
kiran buat ngusir setan kang.. hehehe
klo buat bawang goreng, yang terkenal bawang dari palu (sul-teng) mas.
klo diiris nggak rapuh dan baunya harum sekali.
dah dipasarkan dalam bentuk jadi juga sampe ke jawa. hehe
tapi harganya cukup bersaing, nggak murah2 amat.
salam hangat
yg penting jangan sampai kalah sama bawang impor
hmm, itu harus menjadi perhatian kita semua, 😀
Ayo… Beli produk dalam negeri.
marii galakan lagi cinta produk dalam negeri
Brebes penghasil bawang merah.
dan jg telur asin
Haa kok bawang merah import sih? Kebijakan macam mana lagi nih..?
wah, bagaimana nasib petani Indonesia ya? skrg saja udah jarang yg mau jd petani, kedepannya gmn yah? *pusing sndiri*
bagaimanapun itu, bawang merah asli Brebes emang enak… 🙂
begitulah bu keadaan negeri ini, sungguh ironi hidup di negeri yg katanya agraris ini, masa kebutuhan pangan saja sampe impor segala…
saya jg mikir sepert i itu bu, yg sekarang jadi petani, mengharapkan anaknya supaya tidak jadi petani,, hiks..hiks
wajib cinta produk dalam negeri
Bila menurut saya Mas rasa bawang goreng lokal lebih gurih dari pada bawang import setelah diolah menjadi masakan.
Semoga dalam menyikapi hal ini pemerintah dapat memberikan solusio terbaik untuk para petani bawang lokal, tentunya semua berharap agar petani Indonesia dapat hidup dengan layak, dikarenakan didukung oleh potensi alamnya.
Sukses selalu Mas
Salam
Ejawantah’s Blog
betul pak, pemerintah seharusnya bertanggung jawab dengan adanya kebijakan2 impor semacam ini,
kalau kita masih mampu memenuhi kebutuhan kenapa harus ada impor2an segala
betul pak, pemerintah seharusnya bertanggung jawab dengan adanya kebijakan2 impor semacam ini,
kalau kita masih mampu memenuhi kebutuhan kenapa harus ada impor2an segala
Jadi Ingat kalau ke Brebes berkunjung ke saudara, selalu dibawain bawang merah…
heheh,,,, sekalian sama telur asinnya gak?
bawang merah dari brebes memang terkenal banget..:)
potensi daerah yang bisa diunggulkan tuh mas..:)
iya, dan memang sudah menjadi produk unggulan Brebes bu.. 😀
ada yang jual bawang merah varieta brebes gak yah kalo ada yang jual please contact me 085729833206 terima kasih